Thursday, October 28, 2010

Kanye West's 'Runaway'

Beberapa orang mungkin ga suka dengan cerita didalamnya, dimana ada makhluk mungkin malaikat yang jatuh ke bumi terus di temukan seorang pria. saya suka dengan konsepnya. satu album dengan satu keutuhan cerita dan digubah menjadi video panjang berdurasi 34 menitan. genre lagunya hip hop, saya bayangkan kalo genre lagu yang lain juga ada mungkin pop atau intrumental? wah-wah gaya berfilm yang asik! satu album jadi film!!! lagu keren dengan visual luar biasa..

monggo ngecek this out:


http://www.mtv.com/videos/movies/589704/kanye-wests-runaway.jhtml#id=1518072

Friday, October 22, 2010

Bantengan, ada di kota Batu

beberapa tahun lalu saya pernah diberi tugas oleh dosen saya untuk membuat blog, beliau adalah salah satu wartawan senior yang yang benar-benar menanamkan teknologi jangan sampai telat, masa blog aja ga ngerti apaan. selang beberapa tahun barulah saya membuat blog (telat banget deh!)> salam untuk pak dody :)

konon pada jaman dulu ada seekor singa melawan banteng, pertarungan mereka pada saat itu menggegerkan suasanan desa, hingga akhirnya muncullah perayaan bantengan. didalamnya berisi karnaval, berbusana macan dan banteng. uniknya adalah, permainan ini akan makin bagus jika kesurupan (kemasukan roh dll), itu menurut orang-orang sekitar.

kalau di telusuri, bantengan ini lahir dari pencak silat, ada beberapa jenis pencak silat dan banyak gaya dalam pencak silat. termasuk bantengan ini adalah salah satu bagian dari pencak silat. entah mengapa bantengan ini yang justru ramai menjadi perhatian.

kota batu adalah salah satu kota yang perhatian dengan hal ini, dengan tema sebagai kota wisata, budaya unik ini tetap di pertahankan dan didukung. kalau tidak salah setiap tahunnya terus diadakan perayaan bantengan diramaikan dengan kompetisi berhadiah didalamnya.

berikut video tentang bantengan, sebenarnya video ini untuk mengikuti lomba pada saat itu. berawal dari iseng ya akhirnya kami coba ikut. kami bertiga (Rino, Cindy dan saya) akhirnya memulai perjalanan kebatu, yang untuk pertama kalinya trio ini berjalan bersama wkwkw. oia kami tidak menang festival, hanya saja dari pada video ini hanya jadi barang pusaka yang terus disimpan dilemari juga akhirnya bakal membosankan. maka dari itu saya berinisiatif menaruhnya di blog ini. berharap video ini dapat bermanfaat. hehehe

sisilain tradisi bantengan( the other side of bantengan) from derielfiyan on Vimeo.

Wayang Orang, kondisinya di Malang saat ini.

Baiklah, saya memang tidak pintar menulis, tapi hal itu tidak membunuh saya untuk terus ngetik apa yang menurut saya pribadi menarik hehehe. tentang wayang orang, saya tidak memiliki banyak refrensi, tetapi beberapa waktu lalu saya bersama kawan membuat video tentang wayang orang (mungkin lebih ke video profile). untuk mendukung menikmati video tersebut sebelumnya akan saya tampilkan dulu tulisan karya kawan saya bernama Ayos Purwoaji (yang menurut saya lebih bagus tulisan dia dari pada tulisan saya), jika anda tertarik untuk mengenal karya ayos anda bisa kunjungi di http://hifatlobrain.blogspot.com/ dia memiliki banyak karya yang mengagumkan. berikut tulisan ayos (numpang ya pak ayos hehehe):


Posted by aklam on Mar 20, '10 12:38 PM for everyone





Anoman Obong adalah salah satu epik paling memikat dalam cerita pewayangan
Jawa. Ceritanya sendiri sangat heroik, tentang bagaimana Rama merebut Shinta dari
tangan Rahwana. Rama sendiri adalah seorang pria sakti, namun tentu saja dia tidak
bisa melakukan semuanya sendirian. Akhirnya Hanuman datang memberikan bantuan,
dengan gagah ia membakar Alengka dan mengembalikan Shinta kepada Rama.

Malam itu kisah agung ini hadir kembali. Kali ini lebih istimewa, karena pementasan
Anoman Obong kali ini dilakukan di dalam Kelenteng Eng An Kiong, Malang.
Pemainnya adalah anak-anak kecil yang tergabung dalam sanggar tari Ang Hien Hoo
Junior, rata-rata masih SD. Salah satunya adalah Nadia (10), dia memerankan
Putri Taman Suko bersama tiga orang kawannya. Nadia sendiri adalah tionghoa,
tapi dengan antusias dia bermain wayang orang, kesenian yang tidak ada sangkut
pautnya dengan sejarah nenek moyangnya. “Main wayang adalah keinginan saya
sendiri,” kata Nadia.

Keinginan Nadia itu mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Kebetulan
nenek buyut Nadia lah yang membentuk kelompok kesenian wayang orang
Ang Hien Hoo ini pada tahun 1959. Kelompok kesenian ini sempat berhenti
selama beberapa tahun, akibat dari tekanan pemerintah Orde Baru kepada warga
Tionghoa, termasuk dalam wilayah berkesenian. Namun pada Juli 2009 kelompok ini
dibangun lagi oleh Ibu Rudi, nenek Nadia.

Kebanggaan dalam melestarikan kesenian wayang orang memang tampak benar,
Ibu Rudi dengan telaten merawat dan mengumpulkan kembali veteran kelompok
wayang orang Ang Hien Hoo generasi pertama untuk meneruskan kegiatan ini dan
melakukan regenerasi kepada angkatan yang lebih muda. “Pokoknya kesenian
wayang orang ini jangan sampai punah,” kata Ibu Rudi.

Ia pun aktif meracuni pemikiran anak-anaknya sendiri untuk setia pada kegiatan
kesenian dan pelestarian budaya. Hasilnya, salah satu anak Ibu Rudi, Roy Wijaya,
saat ini mengetuai kelompok karawitan Dharma Budaya yang menjadi orkestra
pengiring jika Ang Hien Hoo pentas. Roy Wijaya ini adalah ayah dari Nadia.
Darah kesenian memang mengalir dalam darah keluarga ini.

Saat ini kelompok Wayang Orang Ang Hien Hoo dan kelompok Karawitan Dharma
Budaya berada di bawah asuhan Yayasan Kelenteng Eng An Kiong. Hingga saat ini
anggota dari wayang orang Ang Hien Hoo dan karawitan Dharma Budaya sekitar
seratus orang yang terdiri dari anak kecil hingga oran tua. Dua kelompok ini, dengan
dukungan dari kelenteng, aktif melakukan pentas kecil ke sekolah-sekolah di Malang.
“Agar anak muda kenal, syukur, bisa cinta sama budaya lokal,” kata Ibu Rudi.

Sebelumnya Kelenteng Eng An Kiong memiliki sebuah kelompok kesenian barongsai.
Pada saat perayaan hari besar maka ketiga kelompok kesenian ini tidak pernah absen.
Proses akulturasi dua budaya pun berlangsung dengan harmonis di antara ketiganya,
ternyata slogan Bhinneka Tunggal Ika pun bisa mewujud secara nyata.

Melihat pementasan wayang orang di dalam kelenteng memang memberikan sebuah
sudut pandang baru yan lebih segar tentang nasionalisme. Pementasan ini menjadi
pembuktian bagaimana budaya bisa berubah menjadi sangat cair, menembus sekat
bangsa dan warna kulit. Penonton yang menyaksikan pementasan ini pun berasal dari
berbagai kalangan, tua muda pria wanita, ada pula Jawa dan Cina. Semua membaur
menjadi satu, terpesona melihat penampilan epos besar Ramayana yang dimainkan
oleh sekelompok anak kecil yang belum baligh. Dari balik layar para pemain cilik ini
juga melihat terbalik ke arah penonton. Mereka akan tersenyum lebar ketika para
penonton tertawa melihat tingkah polah anak kecil yang bermain wayang dengan salah.
Dan pentas besar malam itu pun berakhir dengan tepuk tangan panjang dari penonton.

Setelah pertunjukan selasai, layar diturunkan dan piring-piring dibersihkan, yang tersisa
adalah anak-anak kecil yang kelelahan. Mereka seperti seorang serdadu yang pulang
perang habis-habisan. Mereka menghambur menuju ibu masing-masing yang menunggu
di pojok ruangan. Bedak tebal yang menyembunyikan wajah mereka pun dipulas habis,
diguyur dengan air yang mengalir deras dari wastafel. Dalam ruang ganti pun mereka
masih sempat bercanda, membicarakan kesalahan yang dilakukan saat pentas dan
perut mereka yang kembali lapar.

Malam ini mereka menang. Anak-anak kecil dari kelompok wayang orang Ang Hien
Hoo ini berhasil memberikan secercah harapan tentang usaha untuk melestarikan
budaya. Setidaknya di permulaan tahun Macan ini. Gong xi fat cai.(end)


nah...setelah tulisan diatas berikut anda bisa menikmati video yang telah kami buat terkait dengan wayang orang, selamat menikmati

Tuesday, October 5, 2010

wonder girls... ouch!!!

aslinya, sebenarnya... semenjak saya di ceritakan oleh kawan saya tentang bagaimana dia benci banget sama org cina saya jadi ikut ikutan benci, pokoknya yang mirip-mirip orang cina lah, entah jepang, korea, vietnam, cina dan segala macamnya. menurut dia ras itulah yang menjajah keluarganya dari dulu hingga saat ini. ah entahlah. perubahan sudah banyak terjadi dalam banyak hal. dan rasa itu entah kini bisa layak dakatakan eksis atau tidak saya tidak mengerti.

hanya saja, jauh dari semua itu. saya sangat terkagum2 dengan karya mereka (orang-orang yang tadi di benci oleh temanku). mulai dari film, musik, fashion, kultur, semuanya menurut saya owesome. pernah lihat film the last samurai?  bagaimana seorang bule yang kemudian menemukan arti hidup dari pejuang samurai. saya rasa ini luar biasa!!!! kalau tidak salah salah daerah asia kental dengan high context communication-nya yang artinya mereka memiliki strata, kelas, atau tingkatan dalam kehidupan sosial mereka. tapi uniknya untuk masyarakat high context ini adalah kulturnya. mereka memiliki bentuk bagaimana menghargai apa yang menurut mereka lebih sempurna, mulai tuhan, alam, manusia sampai binatang. itu makanya high context identik dengan tata krama (mereka sensitif dengan hal ini-termasuk indonesia), hasil akhirnya adalah budaya. mereka memiliki budaya yang luar biasa ber ideologi dan berfilosofi tinggi.

tau wonder girls? baru beberapa waktu lalu saya disuruh nonton video klip asia, dan ternyata saya jatuh cinta!!! oh tuhan. mereka adalah grup band dengan personil lima wanita yang cantik-cantik dan membawakan lagu yang apik!!! seketika ketika video diputar hati saya langsung luluh hahaha.
video ini nih yang saya maksud:


Nobody - Wonder Girls from Sync on Vimeo.

Baju Bekas, Shopping Hemat, Kualitas Lumayan.

Hari begitu terik, panas matahari menyengat kulit. Namun tampakya senyum masih terpancar dari bibir yang dihiasi kumis tipis dari seorang bapak di sebuah toko. Sambil mengisap rokok filter berwarna putih, bapak yang bertubuh gemuk itu duduk santai di kasir sambil mengawasi pembeli yang keluar masuk tokonya.

Dia adalah Pak Hasri, salah satu pedagang baju di Kota Batu. Pak Hasri adalah pemilik toko yang menjual pakaian bekas, yang biasa dikenal dengan sebutan barang babe (barang bekas). Siang itu ada sekitar lima pengunjung yang memasuki toko Pak Hasri. Mereka tampak sibuk memilah-milah gantungan baju mencari jenis jaket tebal, celana pendek, dan kemeja. Sesekali mereka bertanya pada penjaga toko.

Minat masyarakat terhadap pakaian bekas memang cukup tinggi. Walaupun dikenal sebagai barang second, ternyata tidak semua barang bekas kehilangan peminatnya. Sebagian besar pakaian bekas yang dijual memang merupakan barang impor, oleh karena itu tidak sedikit barangnya masih terlihat bagus walau sudah dimakan usia.

Pada kenyataannya pak hasri bukan satu-satunya penjual barang bekas di kota malang. Untuk kota Malang, toko pakaian bekas berjumlah kurang lebih 25 toko. Sedangkan di kota Batu berjumlah berkisar sepuluh toko.

Bisa dikatakan bisnis pakaian bekas merupakan bisnis yang cukup menggiurkan. Omset perharinya bisa mencapai satu juta. Maka tidak heran toko pakaian bekas banyak menjamur akhir-akhir ini.
Menurut pak Hasri, bisnis ini cenderung bertahan lama dan stabil, karena stok barang yang akan didistribusikan terus meningkat dan peminatnya juga sangat banyak. Pakaian bekas itu asalnya dari berbagai sumber, salah satunya dari sumbangan masyarakat (dari luar indonesia terutama) yang diberikan pada waktu-waktu tertentu semisal saat ada bencana nasional sebagai bentuk kepedulian sosial mereka. Hanya saja, kadang fenomena ini dijadikan kesempatan untuk berbisnis oleh beberapa orang.

Selain dari sumbangan, pakaian bekas tersebut juga berasal dari pakaian “buangan” atau stok pakaian gagal produksi. Perusahan konveksi besar dan ternama di luar negeri tidak mentolerir kerusakan atau cacat sedikitpun dalam produk pakaiannya. Oleh karena itu, pakaian yang dianggap rusak akan langsung dibuang. Produk gagal inilah yang kemudian dikirim ke Indonesia dan tetap dijual sebagai pakaian bekas. Maka dari itu tidak heran banyak sekali label atau merk ternama yang terdapat dalam stok barang pakaian bekas.

Pada perjalanannya, di masa pemerintahan Megawati, impor pakaian bekas dilarang. Bisnis ini dianggap dapat mematikan produksi lokal, oleh karena itu bisnis impor pakaian bekas menjadi illegal. Karena statusnya yang illegal, pelaku bisnis ini sudah dianggap memasuki pelanggaran terhadap ranah hukum. Hanya saja, para penegak hukum tidak bisa bertindak banyak terhadap menjamurnya toko pakaian bekas ini. Mereka akhirnya pun hanya mengincar pelaku utama yang telah mengambil, mengirim dan mendistribusikan pakaian bekas itu untuk bisnis, bukan para pemilik toko atau pedagang yang menjual pakaian bekas secara eceran.

Stok pakaian bekas berasal dari negara Singapura, Korea, Cina dan Eropa. Hanya saja untuk Eropa, stok barang yang dikirim tidak terlalu banyak dan juga jarang. Dari negara-negara tersebut, konon barang tersebut diselundupkan melalui Batam yang kemudian langsung dikirim ke Surabaya atau Medan. Setelah di Surabaya, stok pakaian itu kemudian disebar ke daerah-daerah lain yang kemudian dijual dalam bentuk pakaian bekas eceran. Dari pendistribusian ini, stok barang bisa terhambat atau macet yang disebabkan operasi pasukan penjaga keamanan laut. Bagaimanapun juga pendistribusian pakaian bekas untuk bisnis sudah dilarang.

Para pedagang mendapatkan stok barang dalam bentuk karung-karung besar yang dijual dengan harga mulai dari 9-11 juta (th.2009). Hanya saja saat membeli, pedagang tidak bisa mengecek pakaian secara langsung, dalam artian, karungnya tidak boleh dibuka, sehingga para calon penjual hanya bisa mengira-ngira kualitas pakaiannya. Semakin mahal semakin dianggap bagus kualitas pakaian yang dijual. Pakaian bekas yang dijual dibagi dalam 3 kelas yaitu kelas A, kelas B dan kelas C. untuk kelas A, pakaian yang dijual adalah jenis pakaian bermerk dan memiliki kualitas bagus. Kelas B untuk pakaian kualitas menengah dan yang terakhir adalah kelas C untuk kualitas pakaian yang diobral.

Untuk rata-rata harga, jaket dengan kualitas A cukup dihargai dengan 75 ribu rupiah. Harganya yang terjangkau membuat masyarakat lebih tertarik membeli di toko pakain bekas karena kualitasnya juga bagus. Di sisi lain, toko pakaian bekas tidak pernah memakai nama untuk toko mereka seperti lazimnya. Sebutan-sebutan lain seperti Dalbo, Babebo dan semacamnya lebih dikenal oleh masyarakat peminat pakaian bekas. Uniknya setiap kota memiliki nama yang khas untuk setiap tokonya. Misalnya Dalbo untuk kota Malang, Babebo untuk Jember, Cakar untuk Makasar dan Mouza untuk kota Medan dan masih beberspa lagi.

Keuntungan, adalah alasan mereka terjun dalam bisnis ini. Dalam sehari, menjual pakaian bekas bisa menghasilkan keuntungan rata-rata satu juta rupiah. Paling sedikitnya mereka mendapatkan keuntungan lima ratus ribu rupiah perharinya. Tentu saja dengan keuntungan sebesar ini, bisnis ini menarik minat banyak orang.