Tuesday, October 5, 2010

Baju Bekas, Shopping Hemat, Kualitas Lumayan.

Hari begitu terik, panas matahari menyengat kulit. Namun tampakya senyum masih terpancar dari bibir yang dihiasi kumis tipis dari seorang bapak di sebuah toko. Sambil mengisap rokok filter berwarna putih, bapak yang bertubuh gemuk itu duduk santai di kasir sambil mengawasi pembeli yang keluar masuk tokonya.

Dia adalah Pak Hasri, salah satu pedagang baju di Kota Batu. Pak Hasri adalah pemilik toko yang menjual pakaian bekas, yang biasa dikenal dengan sebutan barang babe (barang bekas). Siang itu ada sekitar lima pengunjung yang memasuki toko Pak Hasri. Mereka tampak sibuk memilah-milah gantungan baju mencari jenis jaket tebal, celana pendek, dan kemeja. Sesekali mereka bertanya pada penjaga toko.

Minat masyarakat terhadap pakaian bekas memang cukup tinggi. Walaupun dikenal sebagai barang second, ternyata tidak semua barang bekas kehilangan peminatnya. Sebagian besar pakaian bekas yang dijual memang merupakan barang impor, oleh karena itu tidak sedikit barangnya masih terlihat bagus walau sudah dimakan usia.

Pada kenyataannya pak hasri bukan satu-satunya penjual barang bekas di kota malang. Untuk kota Malang, toko pakaian bekas berjumlah kurang lebih 25 toko. Sedangkan di kota Batu berjumlah berkisar sepuluh toko.

Bisa dikatakan bisnis pakaian bekas merupakan bisnis yang cukup menggiurkan. Omset perharinya bisa mencapai satu juta. Maka tidak heran toko pakaian bekas banyak menjamur akhir-akhir ini.
Menurut pak Hasri, bisnis ini cenderung bertahan lama dan stabil, karena stok barang yang akan didistribusikan terus meningkat dan peminatnya juga sangat banyak. Pakaian bekas itu asalnya dari berbagai sumber, salah satunya dari sumbangan masyarakat (dari luar indonesia terutama) yang diberikan pada waktu-waktu tertentu semisal saat ada bencana nasional sebagai bentuk kepedulian sosial mereka. Hanya saja, kadang fenomena ini dijadikan kesempatan untuk berbisnis oleh beberapa orang.

Selain dari sumbangan, pakaian bekas tersebut juga berasal dari pakaian “buangan” atau stok pakaian gagal produksi. Perusahan konveksi besar dan ternama di luar negeri tidak mentolerir kerusakan atau cacat sedikitpun dalam produk pakaiannya. Oleh karena itu, pakaian yang dianggap rusak akan langsung dibuang. Produk gagal inilah yang kemudian dikirim ke Indonesia dan tetap dijual sebagai pakaian bekas. Maka dari itu tidak heran banyak sekali label atau merk ternama yang terdapat dalam stok barang pakaian bekas.

Pada perjalanannya, di masa pemerintahan Megawati, impor pakaian bekas dilarang. Bisnis ini dianggap dapat mematikan produksi lokal, oleh karena itu bisnis impor pakaian bekas menjadi illegal. Karena statusnya yang illegal, pelaku bisnis ini sudah dianggap memasuki pelanggaran terhadap ranah hukum. Hanya saja, para penegak hukum tidak bisa bertindak banyak terhadap menjamurnya toko pakaian bekas ini. Mereka akhirnya pun hanya mengincar pelaku utama yang telah mengambil, mengirim dan mendistribusikan pakaian bekas itu untuk bisnis, bukan para pemilik toko atau pedagang yang menjual pakaian bekas secara eceran.

Stok pakaian bekas berasal dari negara Singapura, Korea, Cina dan Eropa. Hanya saja untuk Eropa, stok barang yang dikirim tidak terlalu banyak dan juga jarang. Dari negara-negara tersebut, konon barang tersebut diselundupkan melalui Batam yang kemudian langsung dikirim ke Surabaya atau Medan. Setelah di Surabaya, stok pakaian itu kemudian disebar ke daerah-daerah lain yang kemudian dijual dalam bentuk pakaian bekas eceran. Dari pendistribusian ini, stok barang bisa terhambat atau macet yang disebabkan operasi pasukan penjaga keamanan laut. Bagaimanapun juga pendistribusian pakaian bekas untuk bisnis sudah dilarang.

Para pedagang mendapatkan stok barang dalam bentuk karung-karung besar yang dijual dengan harga mulai dari 9-11 juta (th.2009). Hanya saja saat membeli, pedagang tidak bisa mengecek pakaian secara langsung, dalam artian, karungnya tidak boleh dibuka, sehingga para calon penjual hanya bisa mengira-ngira kualitas pakaiannya. Semakin mahal semakin dianggap bagus kualitas pakaian yang dijual. Pakaian bekas yang dijual dibagi dalam 3 kelas yaitu kelas A, kelas B dan kelas C. untuk kelas A, pakaian yang dijual adalah jenis pakaian bermerk dan memiliki kualitas bagus. Kelas B untuk pakaian kualitas menengah dan yang terakhir adalah kelas C untuk kualitas pakaian yang diobral.

Untuk rata-rata harga, jaket dengan kualitas A cukup dihargai dengan 75 ribu rupiah. Harganya yang terjangkau membuat masyarakat lebih tertarik membeli di toko pakain bekas karena kualitasnya juga bagus. Di sisi lain, toko pakaian bekas tidak pernah memakai nama untuk toko mereka seperti lazimnya. Sebutan-sebutan lain seperti Dalbo, Babebo dan semacamnya lebih dikenal oleh masyarakat peminat pakaian bekas. Uniknya setiap kota memiliki nama yang khas untuk setiap tokonya. Misalnya Dalbo untuk kota Malang, Babebo untuk Jember, Cakar untuk Makasar dan Mouza untuk kota Medan dan masih beberspa lagi.

Keuntungan, adalah alasan mereka terjun dalam bisnis ini. Dalam sehari, menjual pakaian bekas bisa menghasilkan keuntungan rata-rata satu juta rupiah. Paling sedikitnya mereka mendapatkan keuntungan lima ratus ribu rupiah perharinya. Tentu saja dengan keuntungan sebesar ini, bisnis ini menarik minat banyak orang.

15 comments:

  1. mau tanya , ini adanya di malang daerah mana ya? Makasih

    ReplyDelete
  2. saya tidak setuju jika saudara katakan barang eximport(istilah kasar nya bekas pakai) barang sumbangan dari luar negeri..
    kenapa?
    1.karena kakak saya mantan distributor barang eximport(2004-2008) dimana saya juga pernah bertemu bigbos nya yg punya barang(orang singapore)
    2.dan saya juga tau dia beli perkontainer 500-600jt(nggak menyangka ya?kesan nya sepele hehehe)
    3.karena sampai sekarang saya masih bergelut di bisnis ini walaupun kakak saya sudah pensiun jd distributor(ambil dari distributor yg lain)

    mohon di koreksi gan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. oyi gan :D thx masukannya, ini tulisan dengan hasil reportase yg minim sebenarnya, jadi sangat terbuka untuk koreksi dari siapa saja.

      Delete
    2. boleh tau ambil dmn brngnya? sya pngen buka usaha seperti anda..

      Delete
    3. saya hanya reporter ketika itu, dan blum terfikir untuk membuka usaha baju bekas :D

      Delete
    4. tlng info distributornya..saya mau buka saha baju bekas

      Delete
    5. Yang mau paket usaha baju bekas, silakan hubungi sy di 081231277056

      Delete
  3. Saya juga jual nih baju bekas impor.
    Tapi karena isinya kebanyakan ibu2, jadi agak susah nih jualnya.
    Karena saya jualan OL.
    Bisa kasih saran nih? Thx yaa :)
    Kalo mau liat contonya, bisa liat fb saya.
    www.facebook.com/boxlittle

    Thx yaa .
    Butuh masukan soalnyaa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. okee tak mampir masbro.
      oia masalah pemasaran itu menurutsaya tinggal pasar mana yang ingin de tambak, semisal kalo barang yang ada itu baju ibu2 kita nyari pasar dimana para ibu2 suka gila ngumpul buat shopping, kayaknya ga da salahnya deh kapan2 ikut nongkrong sama ibu2 arisan sambil buka ipad ada barang baru hehehe

      Delete
    2. nambah deh, kalo abis liat fesbuknya kayaknya bisnisnya dah jalan dan seru :D, tinggal nambahin banyak nembak kepasar yg lebih seru, misal nembak anak sma sama anak kuliahan, kapan2 cb iseng2 bikin acara foto model (cari anak Sma apa kuliahan biar temen2nya ikut penasaran), pake baju yg ada di toko, trus fotonya uplod ke fesbuk, pada ngiler dah itu mesti. hehehe :D

      Delete
    3. wah. bole juga thu idenyaa :)
      ntar bisa dicoba deh. hehe

      semoga aja semakin rame ^^
      thx bangett yaa bro .

      sry baru bales juga nih. ehehe

      Delete
  4. kok gk ada contac person"nya ne. share bro. atau pin bb ane : 26bdde73 atau hub : 087759719919. ane ada barang dari toko ane, bukan barang bekas, ini stock lama di toko. mau ganti model jadi ane mau jual. kalo bisa hubungi ane ya gan.

    ReplyDelete
  5. ini alamatnya dimana tokonya...........?

    ReplyDelete
    Replies
    1. beberapa toko yang diatas sudah di gusur, krn kebijakan pemda untuk menertibkan kawasan, beberapa masih ada, coba aj keliling malang dan batu, banyak ko yang jual, malah sekarang malah tambah menjamur ;D

      Delete
  6. Saya mau tanya, saya punya baju bekas saya mau jual. Kira kira tempatnya dimana ya daerah malang kota ?

    ReplyDelete