Tuesday, November 16, 2010

terimakasih KINE KLUB UMM

Bicara tentang kenangan, memori saya kembali ketika saya masih semester tiga dulu. Kuliah ga jelas, luntang-luntung ngampus, ngekos. Saya merasa ketika itu kuliah ga bermanfaat! Hehe lha gimana coba, duduk dengerin dll. Bosan cuy!

Ketika itu ada pendaftaran Kine Klub UMM, berbarengan dengan pemutaran film Tjinta karya mbak puput kalau tidak salah ingat. Hm… menyenangkan sekali mungkin kalau ada kesibukan berfilm, mau coba daftar ah.. sebelumnya saya daftar di IMM dan HMI, disebabkan saya tidak begitu merasa ini adalah dunia saya, akhirnya saya putuskan untuk keluar, walaupun sudah sampai LK2, tapi surat pengunduran diri saya ditolak, tapi ya.. tetep aja saya ga pernah muncul lagi di komisariat, maafkan saya teman-teman ini pilihan hehe.

Selang beberapa waktu setelah keluar dari dua organisasi tadi, saya menjadi stag! Bingung mau ngapain. Ketika itu mendaftar kine klub adalah sebuah kesalahan besar! Bagaimana tidak, saya berfikir orang-orang yang masuk sana adalah orang-orang mampu, konon harus punya kamera handycam kalau mau daftar. Tapi bukan deri kalau tidak bodoh! Kebodohan saya menggiring saya untuk daftar kine klub yang dikenal sebagai organisasi yang berkelas itu.

Sudah saya duga! Saya tidak diterima! Setelah mengikuti tehnikal meeting dua kali akhirnya nama saya tidak pernah muncul di papan penerimaan anggota baru kine klub. Ini bener2 sakit brow!!! Saya rasa film mungkin memang bukan dunia saya. Selang tiga hari mencoba melupakan tragedy itu, tiba-tiba saya diSMS oleh salah seorang panitia di kine klub.

anda lulus masuk kine klub UMM, untuk daftar ulang bisa langsung dome thater ditunggu sampai besok sore” kalau tidak salah begitulah isinya

Sontak saya kaget, bukan seneng tapi lebih kearah mangkel (kesal.red). soalnya tiga hari ini saya benar-benar tidak mau inget kine lagi dan saya akan cari kelompok yang bakal nerima saya,

maaf mas/mbak, tolong bercandanya biasa aja. Namasaya tidak ada dipengumuman kemarin. Terima kasih”

iya mas, anda masuk cadangan, kebetulan ada yang tidak daftar ulang, jadinya kalau masih berminat bisa langsung daftar ulang di dome”

Hm… setelah berfikir sejenak dan menenangkan hati, tidak apalah dicoba dulu ntarkan kalau tidak cocok bisa mengundurkan diri. Dan mulailah cerita saya sebagai mahasiswa muda yang belajar film dengan posisi sebagai pemain cadangan. Oia saya juga tidak punya kamera, ternyata syarat itu hanya bohong belaka, tidak punya kamera boleh daftar tapi kalau punya tentu diutamakan dalam penerimaan.

Sebagai orang yang tidak mengerti apa-apa, bahkan megang kamera juga ga bisa saya terima apapun yang akan mereka perintahkan kepada saya. Yah maklum orang bodoh paling enak dibodohin wkwkw. Masuk pada masa diklat. Disini melewati masa-masa panjang diklat, dijelaskan semua hal mulai dari kamera sampai manajemen produksi, saya 100% ga paham apa yang mereka sampaikan. Tapi tetap saya jalani.

Sekian minggu telah ikut diklat ruang mood saya makin lama makin habis! Saya bukan tipikal orang cepat bergaul, yah…. Nyaris saat diklat saya tidak ada teman ngobrol. Saat diklat lapang dimulai. Setiap kelompok diharuskan mengadakan kumpul sendiri untuk mempersiapkan bikin film sendiri untuk kelompok mereka, film2 ini nantinya akan dilaunching dan diapresiasikan bareng-bareng. Saya tidak pernah muncul ngumpul, elah dalah pada ngumpul terakhir saya ketiban sial untuk jadi pemain dalam film diklat tersebut. Konon katanya wajah saya kelihatan terlalu melas dan cocok untuk memerankan film ini. Ouch!! Lagi-lagi saya terima saja. 
 
Oia posting ini adalah pengantar cerita saja untuk menonton film berikut, karena film ini saya merasa hidup di kine tidak akan tambah bahagia hahaha(bercanda). Tapi jujur saya sangat berterimakasih saat saya di ijinkan untuk masuk kine, walaupun hanya sebagai cadangan, banyak hal yang saya pelajari. Terimakasih untuk KINE KLUB UMM.


 

No comments:

Post a Comment