Thursday, June 10, 2010

tan malaka, terus kemana???

Tan Malaka, kita kenal sebagai konseptornya negara. menjadi pertanyaan apakah dia seorang pahlawan? Semalam tadi kawan saya ini bercerita tentang si malaka, ini sangat menarik ketika kita tidak sadar bahwa di sekeliling kita masih banyak masalah yang belum selese dalam tataran basic need.

Jaminan sosial. hampir dua ribu lebih penduduk indonesia tiap tahunnya mencari kerja dengan
harapan dapat terjamin masa tuanya. PNS TNI dan lain sebagainya jadi objek menarik banyak orang untuk menggantungkan masa tuanya. awalnya, jaminan sosial muncul pada masa perang dunia pertama,kala itu banyak negara yang berani menjamin pahlawannya dengan masa tua yang tanpa harus bekerja (sebagai reward telah melayani negara) dan hal ini terus berkembang hingga pada masa perang dunia kedua.

Seusai perang dunia, jaminan sosial tidak serta merta hilang.pemeritah kemudian memberikan jaminan sosial bagi buruh. seiring perkembangan waktu, jaminan sosial berubah menjadi seperti klise. bisa dibayangkan bagaimana indonesia mempunyai tanggung jawab yang besar mengisi perut rakyatnya sekitar 200 ribu jiwa yang pada dekade 50 terakhir yang telah berubah menjadi orang tua dan meminta jatah jaminan sosial.

Utang kita pada imf belum lunas, dan jaminan sosial seperti bom waktu yang akan menghancurkan mimpi bangsa ini (negara adil dan makmur).

Jumlah pengusaha di indonesia masih dibawah 1%. dengan tingkat pengangguran tertinggi nomer 3 di dunia. saatnya untuk merubah mindset mencari kerja dengan menciptakan peluang sendiri.ironisnya, setiap tahun masih saja ada ribuan orang mendaftarkan diri menjadi pNs, kita tidak akan menjadi bangsa yang berkembang dengan hanya mencari kerja. sudah saat untuk membentuk mindset yang kreatif yang bisa membangun bansa. meningkatkan jumlah pengusaha sama artinya menurunkan tingkat pengangguran.

Ada hal lucu ketika masyarakat menengah kebawah memandang pejabat pemerintah. mereka seolah-olah di idolakan layaknya raja. padahal pejabat pemerintah adalah pelayan rakyat, mereka punya tanggung jawab mengarahkan jalannya pemeritahan untuk memakmurkan rakyat. mindset ini perlu di ubah, pemerinta buka berarti pihak yang memberi perintah itu makanya diluar negeri di panggil dengan public servis bukan public commander.

No comments:

Post a Comment